Biografi
Karen Horney bernama lengkap Karen Danielson. Ia adalah salah satu tokoh psikologi, yang menemukan teori neurosis. Horney lahir di Hamburg, Jerman pada tanggal 16 September 1885. Karen Horney mendapat pendidikan kedokteran di Universitas Berlin, dan bekerja di Institut Psikoanalisis Berlin dari tahun 1918 sampai tahun 1932. Ia pergi ke Amerika Serikat atas undangan Franz Alexander dan menjadi Associate Director pada institut psikoanalisis Chicago selama 2 tahun.
Pada tahun 1932 Horney pindah ke New York, ia melakukan praktik psikoanalisis dan mengajar pada institut psikoanalisis New York. Karena tidak puas dengan psikoanalisis ortodoks. Ia bersama sejumlah tokoh lain yang memiliki keyakinan sama, mendirikan Association for the Advancement of Psychoanalysis dan American Institute of Psychoanalisis. Ia menjadi dekan dari institute ini sampai meninggal. Penilaian cukup baru tentang karya Horney dapat ditemukan dalam Martin (1975). Horney meninggal dunia akibat kanker pada 4 desember 1952.
Masa kecil Horney cukup rumit, ia sering menyaksikan ayahnya melempar injil kepada ibunya. Di usia sembilan tahun perilaku Horney berubah, ia menjadi ambisius dan agak memberontak. Hal ini disebabkan oleh rasa iri dan cemburu terhadap saudaranya, ia merasa tidak diperhatikan oleh ayahnya. Padahal Brandt Henrik Danielson (ayah Karen Horney) cukup sering memberikan Horney hadiah dari beberapa negara, bahkan ia mengajak Horney untuk berlayar. Akan tetapi sepertinya ini tidak cukup sehingga Horney lebih dekat dengan ibunya (Clotilde Marie Van Ronzelen) yang merupakan putri keluarga bangsawan Belanda-Jerman. Horney merasa bahwa dia tidak cantik sehingga memutuskan untuk menjadi pribadi yang pintar, akan tetapi ia memiliki paras yang cantik.
Karen sempat jatuh hati pada salah satu kakaknya, namun tentu saja ditolak. Hal ini pun membuat Horney patah hati sampai depresi. Pada tahun 1904 ibunya memutuskan untuk berpisah dengan ayah Horney, meninggalkan Horney dan Brandt kecil. Pada tahun 1906, Horney masuk sekolah kedokteran yaitu Universitas Freiburg hal ini ternyata bertentangan dengan keinginan orang tuanya.
Pada tahun 1908, ia dipindahkan ke Universitas Göttingen, dan dipindahkan lagi ke Universitas Berlin sebelum lulus pada tahun 1913. Saat ia menjadi mahasiswa kedokteran, Karen bertemu Oskar Horney yang merupakan mahasiswa ekonomi dari kampus yang berbeda, kemudian menikah pada tahun 1909. Tahun berikutnya 1910 Horney melahirkan seorang putri bernama Brigitte yang menjadi anak pertama dari tiga anak perempuannya. Ditahun yang sama pula Horney harus kehilangan sosok ibunya.
Pernikahan Karen dan Oskar tidak berjalan dengan baik, Oskar dan Horney saling melakukan perselingukuhan. Pada tahun 1911 Horney mulai berselingkuh dengan berbagai tipe laki-laki. Akan tetapi, pernikahannya dengan Oskar tetap berjalan. Bahkan hal ini pun tidak mengganggu kegiatan perkuliahan ataupun kemampuan berpikirnya. Perselingkuhan ini justru membuat Horney menjadi lebih mudah mendapatkan inspirasi untuk teori-teorinya.
Pada tahun 1920, Horney mendapatkan posisi dalam Institut Psikoanalisis di Berlin, ia memberi kuliah tentang psikoanalisis selama beberapa tahun. Horney juga mengajar di The New School New York City. Karl Abraham, seorang koresponden dari Sigmund Freud, menganggap Karen Horney sebagai analis ekstensif berbakat dan guru psikoanalisis.
Pada tahun 1923, perusahaan Oskar Horney bangkrut, segera setelahnya ia menderita meningitis. Oskar menjadi pribadi yang mudah sakit hati, murung dan argumentatif. Pada tahun 1923 juga, kakak Horney meninggal karena infeksi paru-paru. Kedua peristiwa ini berkontribusi pada memburuknya kesehatan mental Horney. Dalam keadaan depresi Oskar Horney berenang ke tengah laut dan dianggap meninggal kerena bunuh diri. Pada tahun 1926, Horney dan tiga putrinya keluar dari rumah Oskar. Empat tahun kemudian, mereka bermigrasi ke Amerika Serikat, dan menetap di Brooklyn. Brooklyn adalah rumah bagi sebuah komunitas intelektual yang besar. Saat di Brooklyn, Horney menjadi teman dari akademisi, Erich Fromm dan Harry Stack Sullivan.
Karir pertamanya di Amerika Serikat dimulai sebagai Direktur Associate Institute Chicago untuk Psikoanalisis. Ia tinggal di Brooklyn, Horney mengembangkan teori kompositnya tentang neurosis dan kepribadian, berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari bekerja di psikoterapi. Pada tahun 1937 Horney menerbitkan buku “The Neurotic Personality of Our Time”, yang telah dibaca oleh berbagai kalangan. Pada tahun 1941, Horney diangkat sebagai Dekan dari American Institute of Psikoanalisis, sebuah lembaga pelatihan bagi mereka yang tertarik dalam organisasi Horney yaitu, Asosiasi untuk Kemajuan Psikoanalisis. Dia mengajar dengan model non-otoriter, hal ini mendorong siswa untuk berpikir sendiri, bukannya memaksa pandangan kaku kepada mereka.
Penyimpangan Horney dari psikologi Freudian menyebabkan pengundurkan dirinya dari pos, dan dia segera mengajar di New York Medical College. Dia juga menerbitkan sebuah jurnal, berjudul American Journal of Psychoanalysis. Kemudian dia mengajar di New York Medical College dan terus berlatih sebagai psikiater sampai kematiannya pada 1952.
Karen Horney dapat dianggap sebagai pemikir psikoanalitik besar abad kedua puluh. Dia pantas mendapatkan pengakuan historis karena karyanya tentang psikologi feminin yang menganalisis kepribadian perempuan dengan martabat yang lebih besar dan rasa hormat dari psikoanalisis Freudian. Dia juga mengembangkan teori psikologi kepribadian dan perilaku manusia yang telah banyak diterapkan dalam pendekatan pengobatan.
Karen Horney (1937) percaya bahwa kepribadian dan perilaku dapat dipelajari sebagai cara individu berhubungan dengan kecemasan, yang dapat disebut kecemasan dasar. Dia berpendapat bahwa kecemasan dasar berasal dari perasaan masa kecil, seperti: sendirian, terisolasi, dan tak berdaya di dunia yang kejam. Dia melihat kecemasan dasar yang dihasilkan, bukan dari konflik seksual atau agresif, seperti yang Freud lakukan, tetapi dari hubungan bermasalah antara anak dengan orang tuanya (Horney, 1937, 1939, 1945). Faktor kunci dalam pembentukan kecemasan yaitu, penolakan, hukuman, hancurnya kepercayaan, dan overprotection. Menurut Horney, anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan cinta, kepercayaan, kehangatan, dan toleransi memiliki risiko lebih rendah menderita kecemasan.
Teori
Pada awalnya Karen Horney merupakan pengikut dari teori Freud. Menurut Horney “tidak ada hal penting yang dapat dikerjakan di ranah psikologi dan psikoterapi tanpa mengakui temuan fundamental dari Freud”. (Alwisol, 2018). Jadi, menurut Horney teori psikologi dan psikoterapi sangat erat kaitannya dengan teori yang ditemukan oleh Freud. Ajaran dari teori Freud yang terpenting menurut Horney (Alwisol, 2018) :
Semua proses dan event psikis bersifat ditentukan. Maksudnya, seluruh tingkahlaku tidak terjadi begitu saja.
Semua tingkahlaku ditentukan oleh motivasi taksadar.
Motivasi yang mendorong manusia adalah kekuatan yang bersifat emosional dan nonrasional.
Namun, Horney juga menentang teori dari Freud salah satu nya seperti penis envy. Menurut Horney maksud dari penis envy yaitu wanita yang iri karena menginginkan posisi atau kedudukan yang sama dengan status dan kekuasaan pria. (Alwisol, Psikologi Kepribadian, 2018). Jadi, letak iri wanita lebih ke gender bukan seks. Banyak perempuan yang memiliki masculine protest yaitu keyakinan patologik bahwa laki laki lebih superior dari perempuan, yang kemudian menjadi keinginan neurotik untuk menjadi laki-laki.
Konsep utama teori Horney adalah kecemasan dasar, menurut Horney, semua orang mengalami creature anixety, perasaan kecemasan yang normal muncul pada masa bayi. Ketika bayi yang lahir dalam keadaan rentan dan tak berdaya dihadapkan dengan kekuatan alam yang keras dan tidak bisa dikontrol. Bimbingan yang penuh kasih sayang dan cinta pada awal kehidupan membantu bayi belajar menangani situasi bahaya itu. Apabila tanpa bimbingan yang memadai bayi akan mengembangkan basic anxiety, basic hostility, dan terkadang neurotic distress. (Alwisol, Psikologi Kepribadian, 2018)
Segala sesuatu yang mengganggu keamanan anak dalam hubungan dengan orangtuanya menimbulkan kecemasan dasar. Anak yang merasa tidak aman dan cemas bisa memiliki keinginan membalas dendam terhadap orang-orang yang menolaknya atau berbuat sewenang-wenang dengan dirinya. Atau ia bisa menjadi sangat patuh supaya bisa mendapatkan kembali cinta yang dirasakannya telah hilang. Kecemasan dasar berasal dari takut, kecemasan dasar selalu beriringan dengan permusuhan dasar yang berasal dari perasaan marah, suatu predisposisi untuk mengantisipasi bahaya dari orang lain untuk mencuriagai orang lain itu. Kecemasan dan permusuhan membuat orang yakin bahwa dirinya harus dijaga untuk melindungi keamanannya. (Hall, Lindzey, & Supratiknya, 1978)
Menurut Horney manusia memiliki lingkaran setan kecemasan yaitu : (Alwisol, Psikologi Kepribadian, 2018)
Kurang kehangatan dan cinta orang tua
Permusuhan dan kemarahan karena diperlakukan buruk
Represi permusuhan agar tidak kehilangan cinta dan keamanan yang hanya sedikit
Kecemasan dasar dan permusuhan dasar terus diperkuat kalau lingkaran kecemasan permusuhan represi berlanjut
Kebutuhan kasih sayang dan cinta semakin kuat
Semakin marah karena kebutuhannya semakin banyak tidak terpenuhi
Perasaan permusuhan semakin kuat
Represi semakin kuat untuk mempertahankan kasih sayang yang hanya sedikit
Tegangan kemarahan yang semakin kacau
Hal ini terjadi secara berurutan dan terus berlangsung dari urutan ke-9 lalu kembali ke urutan ke-4 dan seterusnya. Sebagai contoh yaitu pada masa bayi, dimana bayi membutuhkan kehangatan dan kasih sayang untuk dapat menghadapi tekanan lingkungan. Apabila kehangatan cinta dan kasih sayang ini tidak cukup diperoleh, bayi menjadi marah dan muncul perasaan permusuhan karena diperlakukan secara salah itu. Tetapi kemarahan harus di repress agar perolehan cinta dan rasa aman yang hanya sedikit (tidak cukup) itu tidak hilang sama sekali. Apabila tidak terepress, perasaan anak akan kacau lalu muncul kecemasan dasar dan permusuhan dasar. Kebutuhan untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta semakin besar dan kemungkinan akan semakin banyak kebutuhan kasih sayang yang tidak terpenuhi sehingga semakin kuat pula perasaan marah yang timbul. Perasaan permusuhan semakin kuat, repressi harus semakin kuat dilakukan agar perolehan kasih sayang yang hanya sedikit itu tidak hilang. Tegangan perasaan kacau, marah, gusar, mengamuk semakin kuat. Lalu terus berlanjut dan semakin parah apabila lingkaran ini terus menerus terjadi. (Latifianazalati, 2015)
Orang dengan kecemasan dasar memulai dengan konflik yang sangat berat, konflik antara kebutuhan rasa aman dan kebutuhan menyatakan kebebasan emosi dan pikiran. Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi manusia, yang tidak dapat dihindari. Mengalami konflik tidak berarti mengidap neurotik. Perbedaan konflik normal dan konflik neurotik adalah taraf atau tinggi rendahnya. Setiap orang memakai berbagai cara mempertahankan diri melawan penolakan, permusuhan, dan persaingan dari orang lain. Orang normal mampu memakai bermacam-macam strategi pertahanan disesuaikan dengan masalahnya, sedangkan orang neurotik secara komplusif memakai strategi pertahanan yang sama yang pada dasarnya tidak produktif.
Horney mengemukakan 10 kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguan antar manusia. (Alwisol, Psikologi Kepribadian, 2018)
Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan
Keinginan yang membabi-buta untuk menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai dengan harapan orang lain. Orang itu mengharapkan dapat diterima baik orang lain, sehingga berusaha bertingkah laku sesuai dengan harapan orang lain, cenderung tkaut berkemauan, dan sangat peka atau terganggu dengan tanda-tanda permusuhan dan penolakan dari orang lain, dan perasaan permusuhan di dalam dirinya sendiri.
Kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya
Tidak memiliki kepercayaan diri, berusaha mengikatkan diri dengan partner yang kuat. Kebutuhan ini mencakup penghargaan yang berlebihan terhadap cinta, dan ketakutan akan kesepian dan diabaikan.
Kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit
Penderita neurotik sering berusaha untuk tetap tidak menarik perhatian, menjadi orang ke dua, puas dengan yang serba sedikit. Mereka merendahkan nilai kemampuan mereka sendiri, dan takut menyuruh orang lain.
Kekuasaan
Kekuatan dan kasih sayang mengkin dua kebutuhan neurotik yang terbesar. Kebutuhan kekuatan, keinginan berkuasa, tidak menghormati orang lain, memuja kekuatan dan melecehkan kelemahan, biasanya dikombinasi dengan kebutuhan prestos dan kepemilikan, yang berujud sebagai kebutuhan mengontrol orang lain dan menolak perasaan lemah atau bodoh.
Kebutuhan mengeploitasi orang lain
Takut menggunakan kekuasaan secara terang-terangan, menguasi orang lain melalui eksploitasi dan suprioritas intelektual. Neurotik sering mengevaluasi orang lain berdasarkan bagaimana mereka dapat dimanfaatkan atau dieksploitasi, pada saat yang sama mereka takut dieksploitasi orang lain.
Kebutuhan pengakuan sosial atau pretise
Kebutuhan memperoleh penghargaan sebesar-besarnya dari masyarakat. Banyak orang yang melawan kecemasan dasar dengan berusaha menjadi nomor satu, menjadi yang penting, menjadi pusat perhatian.
Kebutuhan menjadi kepribadian yang dikagumi
Pengidap neurotik memiliki gambaran diri melambung dan ingin dikagumi atas dasar gambaran itu, bukan atas siapa sesungguhnya mereka. Inflasi harga diri yang terus menerus terjadi harus ditutupi juga secara terus menerus dengan penghargaan dan penerimaan dari orang lain.
Kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi
Penderita neurotic sering memiliki dorongan untuk menjadi yang terbaik. Mereka ingin menjadi yang terbaik dan memaksa diri untuk semakin berprestasi sebagai akibat dari perasaan tidak aman, harus mengalahkan orang lain untuk menyatakan superioritasnya.
Kebutuhan mencukupi diri sendiri dan independensi
Neurotik yang kecewa atau gagal menemukan hubungan yang hangat cenderung akan memisahkan diri, tidak mau terikat dengan orang lain dan menjadi penyendiri. Mereka memiliki keinginan kuat untuk jauh dari orang lain, membuktikan bahwa mereka bisa hidup tanpa orang lain.
Kebutuhan kesempurnaan dan ketercelaan
Melalui perjuangan yang tidak mengenal lelah untuk menjadi sempurna, penderita neurotic membuktikan harga diri dan suprioritas pribadinya. Mereka sangat takut membuat kesalahan dan mati-matian berusaha menyembunyikan kelemahannya dari orang lain.
Horney berpendapat bahwa dalam perkembangan kepribadian terdapat suatu konflik yang dinamakan konflik intrapsikis. Konflik intrapsikis adalah konflik yang dialami individu dengan dirinya sendiri. (Basir, 2014) Untuk dapat memahami konflik intrapsikis, ada empat macam gambaran diri menurut Horney. Tiga dari konsep itu disebut subjektif berupa pandangan diri rendah, pandangan diri yang sebenarnya, dan pandangan diri yang seharusnya. Lalu satu konsep objektif yaitu pandangan diri yang seperti apa adanya. Yang di deksripsikan sebagai berikut : (Alwisol, Psikologi Kepribadian, 2018)
Diri rendah (Despised Real Self): konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhagaan dan kemenarikan diri, yang didasarkan pada evaluasi orang lain yang dipercayainya, khususnya orang tuanya. Evaluasi negatif mungkin mendorong orang untuk merasa tak berdaya.
Diri nyata (Real Self): Pandangan subjektif bagaimana diri yang sebenarnya, mencakup potensi utuk berkembang, kebahagiaan, kekuatan, kemauan, kemampuan khusus, dan keinginan untuk “realisasi diri”, keinginan untuk spontan menyatakan diri yang sebenarnya.
Diri ideal (Ideal Self): Pandangan subjektif mengenai diri yang seharusnya, suatu usaha untuk menjadi sempurna dalam bentuk khayalan, sebagai kompensasi perasaan tidak mampu dan tidak dicintai.
Diri actual (Actual Self): Berbeda dengan real self yang subjektif, actual self adalah kenyataan obyektif diri seseorang, fisik dan mental apa adanya, tanpa dipengaruhi oleh presepsi orang lain.
Menurut Horney neurosis berkembang dari konflik dasar yang mulai muncul pada masa anak-anak. Tujuan dari terapi Horney adalah membantu klien secara bertaap dan berkembang kearah realisasi diri, berhenti berfantasi diri-ideal, melepaskan pencarian kemasyhuran neurotic, dan mengubah benci-diri menjadi menerima diri nyata.
Kesimpulan
Teori Karen Horney sangatlah penting dan bernanfaat untuk ilmu pengetahuan, dan masih bisa di aplikasikan hingga saat ini. Kekuatan dari teori Horney ada pada deskripsinya tentang neurosis. Tidak ada pakar yang menulis sebanyak dirinya mengenai neurosis. Deskripsi yang komprehensif mengenai kepribadian neurosis memberi kerangka yang bagus untuk memahami orang yang jiwanya tidak sehat. Teori ini juga dapat menjadi petunjuk umum bagi para pembimbing, baik guru ataupun orang tua dalam membuat suasana yang hangat aman dan lingkungan yang menerima anak.
Daftar Pustaka :
Alwisol. (2018). Psikologi Kepribadian. In Alwisol, Psikologi Kepribadian (p. 133). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Alwisol. (2018). Psikologi Kepribadian. In Alwisol, Psikologi Kepribadian (p. 133). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Alwisol. (2018). Psikologi Kepribadian. In Alwisol, Psikologi Kepribadian (p. 134). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Alwisol. (2018). Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Basir, M. A. (2014, Juli 24). Scienza. Retrieved April 14, 2019, from ahkammuhammad wordpress: http://ahkammuhammad.wordpress.com
Hall, C. S., Lindzey, G., & Supratiknya, D. (1978). Teori Teori Psikodinamik (Klinis). Toronto: Kanisius.
Latifianazalati. (2015, Oktober 19). memaknai hidup. Retrieved April 14, 2019, from UNY site: http://latifianazalati.blogs.uny.ac.id
10