Fessy Alwi lahir di Malang pada tanggal 18 Juli 1980 dengan nama lengkap Fessy Farizqoh Alwi Assegaf. Bersekolah di SD Menanggal 601 Surabaya, SMP 1 Surabaya, dan SMU 9 Surabaya. Ia menamatkan jenjang S1 di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya. Kemudian menyelesaikan S2-nya di Magister Manajemen Kenotariatan di Universitas Indonesia, Jakarta. Dan kini Fessy telah menikah dengan Taufik Basari, seorang advokat, aktivis hak asasi manusia, dan pendiri Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat.
Tokoh Arab
Fessy Alwi Assegaf
Fessy Alwi lahir di Malang pada tanggal 18 Juli 1980 dengan nama lengkap Fessy Farizqoh Alwi Assegaf. Bersekolah di SD Menanggal 601 Surabaya, SMP 1 Surabaya, dan SMU 9 Surabaya. Ia menamatkan jenjang S1 di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya. Kemudian menyelesaikan S2-nya di Magister Manajemen Kenotariatan di Universitas Indonesia, Jakarta. Dan kini Fessy telah menikah dengan Taufik Basari, seorang advokat, aktivis hak asasi manusia, dan pendiri Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat.
Rusdy Bahalwan
RUSDY BAHALWAN lahir di Surabaya, 7 Juni 1947 dari pasangan Ali Bahalwan dan Rugaiyah Baadillah. Rusdy menamatkan sekolah di SMAN 6, tahun 1966. Kemudian ia diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair), 1967. Saat di Unair ini, waktu Rusdy banyak dihabiskan untuk sepak bola. Ia sampai bolak-balik Surabaya-Jakarta untuk mengikuti TC tim nasional. Pada akhirnya Rusdy memilih keluar dari Unair dan menekuni karirnya di sepak bola.
Lama meninggalkan bangku kuliah ternyata membuat Rusdy bosan. Tahun 1989, Rusdy melanjutkan kuliah S-1 di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya. Bahkan, dia lantas juga menamatkan S-2 di Untag, 2003.
Rusdy menikahi gadis Medan bernama Ramadhani. Perkenalannya dengan Ramadhani juga tak bisa dilepaskan dari sepak bola. Ketika itu, Rusdy yang menjadi pemain Persebaya ikut turnamen Piala Marah Halim, 1976. Dia kenal Anwar Lutan, pelatih PSMS yang pernah melatih Persebaya di era Yacob Sihasale. Salah satu anak Anwar, Ainan Jaya, adalah teman Rusdy semasa membela klub Assyabaab.
Ramzi Geys Thebe
Sukses berikutnya, saat memerankan tokoh Badrun dalam sinetron CINTAKU DI RUMAH SUSUN, yang juga dibintanginya bersama Anjasmara. Disusul sinetron TITIPAN ILAHI yang mengantarkan dirinya meraih gelar Aktor Pembantu Terpuji dalam Festival Film Bandung (FFB) 2005.
Terakhir Ramzi membintangi sinetron komedi romantis TERAJANA, di mana dirinya mulai mendapatkan peran utama.
Selain bermain sinetron, Ramzi juga menjadi pembawa acara komedi Rumpi di Trans7 bersama Debby Sahertian dan Ruben Onsu. Selain juga membawakan acara religius Jaziran di TransTV.
Dalam perjalanan hidupnya, Ramzi menikahi Avivah Thariq Basalamah atau Avi Basalamah yang telah dipacarinya selama tiga tahun. Keduannya menikah pada 19 Juni 2005 dan dikaruniai seorang anak, Asila Maisa Fatihah.
Diana Abbas Thalib
Kabarnya, kini, Diana aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Tepatnya, aktif di Yayasan Rahmatan Lil’ Alamin (YRA). YRA bergerak di bidang dakwah, pendidikan, dan sosial. Lembaga sosial kemasyarakatan ini beralamat di Jl. Batu Merah No. 71 RT 02/02 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di lembaga itu, dr Diana menjabat sebagai Ketua Bidang IV.
Selain itu, ia juga Direktur RSIA Bunda Aliyah Pondok Bambu, Jakarta Timur. Rumah Sakit yang beralamat di Jalan pahlawan Revolusi No 100 ini khusus dalam bidang pelayanan spesialistik kebidanan, penyakit kandungan dan kesehatan anak.
(hidayatullah.com, foto: detik.com)
Keturunan Arab Miss USA 2010
Namun lewat ajang Miss USA 2010, Amerika seolah membantahnya. Ajang yang ada di bawah organisasi Miss Universe itu memenangkan dara keturunan Arab yang juga seorang muslim.
Rima Fakih, itulah pemenang Miss USA 2010. Rima yang lahir pada 2 Oktober 1986, merupakan keturunan Lebanon-Amerika.
Sebelum menjadi Miss USA 2010, Rima terlebih dulu memenangkan kontes Miss Michigan. Dia dibesarkan kedua orangtuanya di kawasan Dearborn, Michigan, Amerika Serikat. Cewek berambut panjang itu menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Michigan.
Motinggo Busye - Bustomi Bawazier
Menamatkan SMA di Bukittinggi, kemudian melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (tidak tamat). Pernah menjadi redaktur kepala Penerbitan Nusantara (1961-1964) dan Ketua II Koperasi Seniman Indonesia.
Dramanya, Malam Jahanam (1958), mendapat Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama Bagian Kesenian Departemen P & K tahun 1958 dan cerpennya, "Nasehat buat Anakku", mendapat hadiah majalah Sastra tahun 1962.
Profil Ust Ahmad Al Habsyi
Sekolah:Pondok Pesantren Ar Riyadh Palembang
Pekerjaan:Hamba Allah, Pendakwah, Mubaligh
Pengajar:Pengajian Palembang Darussalam
Hobby:Mengaji, membaca buku-buku Agama Islam
Buku Favorit:Al QUran dan HadistFilm Favorit:Film yang tidak mengandung pornografi ataupun sara
Musik Favorit: Lagu Arabic, Sholawat, Nasyid
TV Favorit: Terima Kasih TUHAN (SCTV), Cerita Sore (TRANSTV), Kisahku (Lativi)
Profil Salim Segaf Al Jufri
Ia juga Direktur Syariah Consulting Center dan aktif mengajar di UIN Syarif Hidayatullah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPA) dan Dirasat Islamiyah Jakarta.
Selain itu ia adalah cucu dari ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie atau lebih dikenal dengan nama “Guru Tua ” pendiri yayasan Al-Khairaat.
Biografi Baim Al Katiri
Baim terjun ke dunia akting berawal dari ketidaksengajaan. Saat itu, anak berusia tiga tahun ini menemani kakaknya, Akbar Khalil Alkatiri (5 tahun), untuk syuting.
Selain bermain sinetron, Baim juga menjadi bintang iklan dan video klip.
Anies Baswedan 100 Intelektual Dunia
Anies yang kini menjabat rektor Universitas Paramadina itu disejajarkan dengan tokoh dunia seperti Lee Kuan Yew (menteri mentor Singapura), Francis Fukuyama (ilmuwan AS), Al Gore (aktivis lingkungan, mantan Wakil Presiden AS), Muhammad Yunus (peraih Nobel Perdamaian), dan beberapa tokoh besar dunia.
Dari 100 daftar intelektual dunia yang sudah disusun, jurnal terbitan Carnegie Endowment for International Peace, Washington, AS, ini mempersilakan publik memilih intelektual terbaik hingga batas terakhir 15 Mei.Dari hasil pilihan publik, 20 daftar intelektual terbaik akan dipublikasikan pada jurnal edisi Juli/Agustus mendatang.
Dari daftar 100 intelektual terbaik, perinciannya 36 berasal dari Amerika Utara, 30 dari Eropa, empat dari Amerika Latin,11 dari Timur Tengah,empat dari Afrika,12 dari Asia,dan hanya tiga dari Asia Tenggara dan Oseania. Anies Baswedan mengaku sama sekali tidak mengira namanya masuk dalam daftar intelektual dunia versi Foreign Policyini.
More Articles...
Page 1 of 6