Alat perkusi
Alat perkusi (bahasa Inggeris: percussion , Belanda: percussie-instrument ) ialah alat muzik yang dibunyikan dengan pemukulan atau geseran dengan alat pemalu yang khusus.[1]
Alat muzik sebegini bukan sahaja memainkan rentak, bahkan juga melodi dan harmoni. Muzik untuk alat perkusi berpic boleh ditulis dalam notasi staf dengan klef trebel dan bes yang sama seperti alat muzik bukan perkusi lain, ataupun ditulis dengan klef neutral. Alat perkusi digolongkan berdasarkan pelbagai ciri yang kadang-kadang bergantung pada pembinaan, asal-usul bangsa, fungsi berdasarkan teori dan penyusunan orkestra atau kekerapan relatif berdasarkan pengetahuan am. Contoh alat perkusi tidak berpic: dram, simbal, kerincing, loceng, djembe, tamborin, kabasa dan gong. Contoh alat perkusi berpic: glockenspiel, xilofon, timpani, marimba, gamelan, piano dan harpsikod.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Ahli antropologi dan sejarawan umumnya berpendapat alat muzik perkusi merupakan alat bantu bermain muzik pertama yang pernah diciptakan, sementara suara manusia merupakan alat muzik pertama yang digunakan manusia. alat perkusi seperti tangan, kaki, tongkat, batu dan batang kayu sangat mungkin masuk sebagai generasi selanjutnya dalam evolusi muzik.
Seiring dengan dibuatnya perkakasan berburu, dan bertani, keahlian dan teknologi yang ada membuat manusia mampu untuk membuat alat yang lebih kompleks. Sebagai contoh, batangan kayu sederhana dilubangkan untuk menghasilkan bunyi dalam intonasi yang lebih panjang (sebagai contoh: bedug, gendang), dan beberapa alat tersebut selanjutnya digabungkan untuk menghasilkan ragam suara yang berbeza.
Alat
[sunting | sunting sumber]Alat perkusi sering dikelaskan mengikut bermacam-macam kriteria yang kadangkalanya bergantung pada pembinaannya, adat istiadat/tradisi, fungsi dalam teori muzik dan orkestra mahupun kelaziman dengan pengetahuan umum yang ada. Alatan sebegini adakalanya dikelaskan mengikut keberadaan "intonasi" permainan alatan tersebut; meskipun benar, pengelasan sedemikian secara luas terlihat masih kurang tepat. Klasifikasi yang dianggap lebih informatif dalam menjelaskan suatu alat perkusi adalah berdasarkan satu atau beberapa dari empat paradigma berikut:
Berdasarkan cara penghasilan bunyi
[sunting | sunting sumber]Banyak karya penulisan, seperti "Teaching Percussion" oleh Gary Cook dari Universiti Arizona, mula meneliti ciri-ciri bentuk dan cara bunyi alatan dihasilkan. Paradigma ini dianggap sebagai sistem yang paling dapat diterima secara keilmuan serta memudahkan pembuatan model penamaan dibandingkan dengan paradigma lain yang lebih bergantung pada sejarah dan lingkungan sosial yang ada. Hasil pemantauan dan sejumlah eksperimen dapat menentukan pengelasan berdasarkan cara bunyi alatan dihasilkan kepada salah satu daripada lima kategori berikut:
1. Idiofon (idiophone) - penghasilan bunyi melalui "penggetaran seluruh badan alat".[2] Contoh alat-alat yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Loceng
- Bock-a-da-bock
- Selesta
- Pipa genta
- Simbal
- Simbal Hi-hat
- Marimba
- Kentungan
- Simbal gantung
- Kerincing
- Marakas
- Vibrafon
- Kertuk kayu
- Xilofon
- Vibraslap
- Kabasa
- Güiro
2. Membranofon (membranophone) - alat yang menghasilkan bunyi "saat membran alatan dipukul" atau dipalu[2] Kebanyakan daripada alat ini turut merangkumi alatan bernama dram atau gendang:
- Snare drum
- Tom-tom
- Dram bes
- Timpani
- Dram bongo
- Djembe
- Conga
3. Kordofon (chrodophone) - hampir semua jenis alat yang termasuk dalam kategori ini turut bertali (string instrument), beberapa contoh alat yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Hammered dulcimer
- Piano
- Onavillu
- Harpsichord
4. Aerofon (aerodophone) - hampir semua jenis alat yang masuk dalam kategori ini didefinisikan sebagai alat muzik tiup kayu seperti saksofon, pada alat tersebut suara dihasilkan karena tiupan udara kedalam alat . Namun beberapa jenis alat berikut, jika digunakan dalam suatu permainan muzik, dimainkan sebagai bagian dalam ensembel perkusi.
- Whip crack
- Siren
- Pistol: ledakkan pistol dikategorikan sebagai bentuk suara yang dihasilkannya.
5. Elektrofon (electrophone) - alatan ini ditakrifkan secara khusus merujuk kepada mana-mana alat yang masuk dalam kategori elektrofoni membutuhkan spiker (benda yang termasuk dalam kategori "idiofoni" yang menekan udara sehingga menciptakan gelombang bunyi). Beberapa contoh alat yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Berdasarkan fungsi dalam permainan muzik atau orkestra
[sunting | sunting sumber]Pengklasifikasian berdasarkan fungsi dibedakan pada: alat perkusi bernada, dan alat perkusi tak bernada.
Sebagai contoh, beberapa alat perkusi (seperti Marimba dan timpani) menghasilkan suara pada intonasi yang kuat sehingga dapat memainkan melodi dan berfungsi menciptakan harmoni dalam permainan muzik. alat lain seperti simbal dan snare drum menghasilkan suara tak bernada.
Bernada ("tuned", "pitched" atau "pit")
[sunting | sunting sumber]- Chimes
- Crotales
- Glass harp
- Glass harmonica
- Lira
- Marimba
- Steelpan
- hang drum
- Tubular bell
- Timpani
- Tuned Triangle
- Vibrafon
- Wind chimes
- Xilofon
- Xylo-marimba
- Tabla
alat muzik perkusi tak bernada
[sunting | sunting sumber]alat yang termasuk dalam kategori ini kadang-kadang disebutkan sebagai "non-pitched", "unpitched", atau "untuned". Fenomena atas ini muncul disebabkan suara yang dihasilkan oleh alat memiliki frekuensi yang kompleks sehingga tidak dapat ditentukan sebagai sebuah nada.
Contoh alat perkusi tak bernada:
- Anvil
- Drum bass
- Castanets
- Simbal
- Gong
- Snare drum
- Tom-tom
- Rainstick
Bedasarkan kelaziman menurut pengetahuan umum
[sunting | sunting sumber]Meskipun sulit untuk mendefinisikan arti dari "pengetahuan umum", terdapat beberapa alat yang digunakan oleh perkusionis dan komposer dalam permainan muzik yang tidak dapat layak dimasukkan sebagai sebuah alat muzik . Karenanya, untuk membedakan alat satu dengan lainnya adalah berdasarkan penerimaan dan pertimbangan dari pendengar secara umum.
Contoh, banyak kalangan menganggap anvil, brake drum, atau kaleng drum yang digunakan untuk menampung minyak sebagai alat muzik, meski benda-benda tersebut cukup sering digunakan oleh komposer dan perkusionis dalam muzik modern yang ada saat ini.
Beberapa jenis alat muzik perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Diketahui umum
[sunting | sunting sumber]Kurang diketahui umum
[sunting | sunting sumber]- Sapu
- Pasu bunga
- Botol galon
- Kaleng minuman
- Pipa besi
- Tas plastik
- Kereta belanja
- Roda sepeda
- Bebatuan
Berdasarkan Adat istiadat/tradisi
[sunting | sunting sumber]Diskusi atas alat perkusi terkait dengan budaya asal atas alat tersebut merupakan hal yang tidak umum dilakukan karena cenderung akan membuat pemisahan divisi atara alat yang masuk dalam kategori "umum" atau "modern", dengan alat tradisional yang memiliki kegunaan atau nilai sejarah yang kuat pada tradisi masyarakat ataupun suku bangsa tertentu.
alat perkusi tradisional
[sunting | sunting sumber]Beberapa jenis alat perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Berimbau
- bodhrán
- Bombo legüero
- Cajon
- Dhol
- Dholak
- Djembe
- Gamelan
- Kolintang
- Kpanlogo
- Lagerphone
- Latin percussion
- Marimbula
- Pogo cello
- Steelpan
- Thavil
- Urumee
- Udukai
- Mridangam
- Taiko
- Timbal
- Tonbak
Drum umum
[sunting | sunting sumber]Kategori berikut mencakup alat -alat yang populer dan luas digunakan di dunia:
- Drum kit, typically consisting of:
- Drum bass
- Snare drum
- Floor tom
- Tom-tom drums
- Hi-Hat cymbals
- Crash cymbal
- alat muzik perkusi marching band
- alat muzik perkusi orkestra
Fungsi
[sunting | sunting sumber]alat muzik perkusi tidak hanya dimainkan sebagai pengiring, melainkan pula sebagai melodi dan memainkan harmoni.
Perkusi umum dianggap sebagai "tulang punggung", atau "jantung" dari sebuah pertunjukan muzik, dalam permainan seringkali dikolaborasikan bersama alat bass. Pada muzik jazz dan muzik populer, bassis dan drummer seringkali dikelompokkan sebagai seksi ritmis. Kebanyakan muzik-muzik klasik yang ditulis untuk penampilan sebuah orkestra penuh sejak zaman Hadyn dan Mozart menggunakan alat-alat muzik string, tiup kayu, dan tiup logam. Namun, seringkali setidaknya sepasang timpani diikutsertakan di dalamnya, meski tidak digunakan secara aktif dalam keseluruhan pertunjukkan (hanya mengisi bagian-bagian tertentu). Pada abad ke delapan belas dan sembilan belas, jenis alat muzik perkusi yang digunakan mulai beragam seperti triangle dan simbal, meski masih berfungsi seperti halnya timpani, untuk memberi penekanan pada bagian tertentu dalam muzik. Barulah pada abad ke dua puluh alat muzik perkusi mulai sering digunakan dalam pertunjukkan muzik-muzik klasik.
Dalam setiap jenis muzik, perkusi memainkan peranan yang penting. Dalam pertunjukkan marching band, perkusi digunakan sebagai penjaga tempo, dan beat yang memungkinkan para pemain berjalan secara serempak dan dalam irama dan kecepatan yang sama. Dalam muzik jazz klasik, pendengar dapat dengan segera membedakan jenis ritme dari hi-hat atau bunyi simbal saat kata "swing" diucapkan. Dalam kultural muzik yang lebih populer, hampir tidak mungkin untuk menamakan tiga atau jenis irama pada muzik rock, hip-hop, rap, funk atau bahkan soul karena pola permainan perkusi tidak memiliki irama dengan beat yang sama.
Disebabkan ragam jenis alat perkusi yang luas, tidak jarang ditemukan ensembel muzik besar dengan keseluruhan alat yang dimainkannya adalah alat perkusi. Ritmis, melodi, dan harmoni semua muncul dan hidup dalam penampilan tersebut, dan seringkali merupakan pertunjukan yang menarik.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ The Oxford Companion to Music, 10th edition, p.775, ISBN 0-19-866212-2
- ^ a b Gary D. Cook, Teaching Percussion, p.2, 3rd edn, 2006, Thomson Schirmer, ISBN 0-534-50990-8
Bacaan lanjut
[sunting | sunting sumber]- Gary Cook, Teaching Percussion, 1988
- James Blades, Percussion Instruments and Their History, 1970