Pemasaran buzz
Pemasaran buzz atau yang disingkat sebagai buzz—adalah istilah yang digunakan dalam pemasaran viral—adalah interaksi konsumen dan pengguna dengan produk atau layanan yang memperkuat atau mengubah pesan pemasaran asli.[1] Emosi, energi, kegembiraan, atau antisipasi terhadap suatu produk atau layanan dapat bersifat positif atau negatif. Buzz dapat dihasilkan oleh aktivitas pemasaran yang disengaja oleh pemilik merek atau dapat juga merupakan hasil dari suatu peristiwa independen yang memasuki kesadaran masyarakat melalui media sosial atau tradisional seperti surat kabar. Pemasaran buzz awalnya mengacu pada komunikasi lisan namun di era Web 2.0, media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube kini menjadi saluran komunikasi dominan untuk pemasaran buzz.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Thomas Jr, Greg (2006-07-11). "The Buzz on Buzz" "Building the buzz in the hive mind". Journal of Consumer Behaviour 4 (1): 64–72. DOI:10.1002/cb.158
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Salzman, Marian; Matathia, Ira; O'Reilly, Ann (2003). Buzz: harness the power of influence and create demand. John Wiley and Sons. hlm. 246. ISBN 0-471-27345-7. Diakses tanggal 2009-06-08.
- Pursuing Marketing Buzz - NY Times article