Merak kongo
Merak kongo | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Aves |
Ordo: | Galliformes |
Famili: | Phasianidae |
Tribus: | Pavonini |
Genus: | Afropavo |
Spesies: | A. congensis
|
Nama binomial | |
Afropavo congensis |
Merak kongo (Afropavo congensis) atau merak hitam adalah salah satu burung dari tiga spesies merak. Spesies ini merupakan satu-satunya burung di marga Afropavo dan merak yang terdapat di Afrika. Penampilannya menyerupai burung merak Pavo dari Asia yang masih muda. Burung jantan dewasa berukuran besar, dengan panjang mencapai 70 cm, dan memiliki bulu berwarna biru gelap dihiasi warna hijau dan ungu mengilap. Kulit lehernya berwarna merah dan di atas kepalanya terdapat jambul tegak berwarna putih. Burung betina berwarna cokelat, dengan bulu-bulu sayap dan di belakang tubuhnya berwarna hijau mengilap. Di kepalanya terdapat jambul berwarna cokelat.
Burung ini endemik di Republik Demokratik Kongo, populasi merak Kongo hanya ditemukan di hutan dataran rendah di negara Afrika ini. Pakan burung merak Kongo terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil.
Merak kongo pertama ditemukan sebagai spesies baru ke dunia pengetahuan pada tahun 1936 oleh Dr. James Chapin, berdasarkan dari dua ekor spesimen di Museum Kongo di Belgia.
Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah di mana burung ini ditemukan sangat terbatas mengancam populasi burung merak Kongo. Spesies ini dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List.
Galeri
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) BirdLife Species Factsheet Diarsipkan 2009-01-03 di Wayback Machine.
- (Inggris) IUCN Red List