Unjuk rasa Kolombia 2021
Unjuk rasa Kolombia 2021 | |||
---|---|---|---|
Tanggal | 28 April 2021 – sekarang (3 tahun, 6 bulan, 3 minggu dan 1 hari) | ||
Lokasi | Kolombia | ||
Sebab |
| ||
Tujuan |
| ||
Status | Sedang berlangsung | ||
Pihak terlibat | |||
| |||
Tokoh utama | |||
| |||
Jumlah | |||
| |||
Jumlah korban | |||
Korban jiwa | 19–27 | ||
Terluka | 800+ | ||
Tertawan | 500+ |
Unjuk rasa di Kolombia tahun 2021 bermula pada tanggal 28 April, dengan tujuan untuk mengganyang proyek reformasi pajak yang diusulkan oleh pemerintah Kolombia yang dipimpin oleh Presiden Iván Duque Márquez, di tengah pandemi COVID-19.[2][3]
Pemerintah sendiri menjustifikasi reformasi tersebut dengan alasan perlunya peningkatan cakupan dan jaminan keberlangsungan program Ingreso Solidario, sebuah program sosial pemasukan dasar untuk memberi dukungan ekonomi kepada rumah tangga yang hidup dalam kemiskinan, kemiskinan ekstrim serta dalam kondisi kerentanan ekonomi.
Meskipun pengadilan telah mengantisipasi unjuk rasa yang akan meluas, dengan membatalkan semua izin yang ada karena kekhawatiran penularan COVID-19 lebih lanjut, unjuk rasa tetap bermula pada 28 April 2021. Di kota-kota besar seperti Bogotá dan Cali, ribuan hingga puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalanan, yang menyebabkan bentrokan dengan pihak berwenang, dan mengakibatkan setidaknya enam orang tewas. Unjuk rasa terus meluas selama beberapa hari kemudian, dan meskipun Presiden Duque telah berjanji untuk menyusun kembali reformasi pajaknya, unjuk rasa mencapai puncaknya pada 1 Mei, bertepatan dengan Hari Buruh Internasional. Pada tanggal 2 Mei, Presiden Duque menyatakan bahwa ia akan sepenuhnya membatalkan reformasi pajaknya, meskipun tidak ada rencana konkret baru yang diumumkan, dan unjuk rasa terus berlanjut. Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia dan Human Rights Watch mencatat pelanggaran yang dilakukan oleh kepolisian terhadap para pengunjuk rasa, sementara mantan Presiden Álvaro Uribe Vélez meminta masyarakat untuk menunjukkan solidaritas terhadap kepolisian dan tentara.
Unjuk rasa juga terjadi di negara-negara lain, diantaranya ialah Amerika Serikat, Britania Raya, Chili, Jerman, Kanada, Portugal, Prancis, Spanyol, Swedia, dan Swiss.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Álvaro Uribe llama al Ejército a que utilice las armas en las protestas en Colombia". El País (dalam bahasa Spanyol). 1 Mei 2021. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ "Paro Nacional: así titularon los medios internacionales la jornada de protesta en Colombia". Semana.com (dalam bahasa Spanyol). 29 April 2021. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ "Miles de personas marchan en Colombia en protesta por la reforma tributaria en medio de un grave repunte de casos de coronavirus". BBC News Mundo (dalam bahasa Spanyol). 28 April 2021. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ "Colombianos radicados en el extranjero se unieron al paro nacional". EL HERALDO (dalam bahasa Spanyol). 28 April 2021. Diakses tanggal 5 Mei 2021.