iBet uBet web content aggregator. Adding the entire web to your favor.
iBet uBet web content aggregator. Adding the entire web to your favor.



Link to original content: http://id.wikipedia.org/wiki/Rafael
Rafael - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke isi

Rafael

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
St. Rafael
Saint Raphael the Archangel oleh Bartolomé Esteban Murillo
Malaikat Agung, 'Malaikat Tobit', Malaikat Terompet Sangkakala
Dihormati diYudaisme
Kristiani
(Katolik Roma
Gereja-Gereja Katolik Timur
Gereja Ortodoks Timur
Gereja-Gereja Ortodoks Oriental
Persekutuan Anglikan)
Islam
Pesta29 September; 24 Oktober (kalender lokal dan di kalangan Katolik Roma Traditional)
AtributMalaikat Agung yang membawa sebuah botol atau wadah air; Malaikat Agung yang menemani perjalanan Tobia; Malaikat Agung yang membunyikan terompet sangkakala; seorang pemuda yang membawa seekor ikan; seorang pemuda yang memegang sebuah tongkat
PelindungAhli obat; pernikahan yang ditahbiskan; orang buta; penyakit tubuh; Keuskupan Madison, WI; ahli farmasi; Keuskupan Agung Dubuque, Iowa; masalah mata; malaikat pelindung; pertemuan yang bahagia; kegilaan; kekasih; penyakit mental; mimpi buruk; perawat; apoteker; penyembuhan; dokter; gembala; orang sakit; pengembara; orang muda; Keuskupan Agung Seattle, Washington; Abra de Ilog, Mindoro Barat, Filipina; Aloguinsan, Cebu, Filipina

Rafael (Ibrani רָפָאֵל, Rāfāʾēl; bahasa Inggris: Raphael; "Allah yang menyembuhkan", "tabib Allah" atau "obat Tuhan") merupakan malaikat agung pertama yang tercatat dalam Kitab Tobit dan 1 Henokh, beberapa abad sebelum kedatangan Kristus.[1][2] Dalam tradisi Yahudi, Rafael dikenal sebagai salah satu dari tiga sosok utusan ilahi yang disambut oleh Abraham di pohon tarbatin di Mamre. Sedangkan pada Perjanjian Baru dan Al-Qur'an tidak disebutkan nama Rafael, namun kemudian dalam tradisi Kristiani mengaitkan Rafael dengan penyembuhan dan sebagai malaikat yang menggoncangkan air di Kolam Betesda (simak Yoh 5:2-4)[1] dan dalam Islam, dengan nama Israfil, dikaitkan dengan sesosok malaikat (simak Quran 6:73) yang berdiri tegak setia dengan terompet sangkakala di bibirnya, siap sedia untuk menyatakan Hari Penghakiman. Pada tradisi Gnostisisme, Rafael ditampilkan dalam Diagram Ophite.

Asal-usul dalam bacaan literatur pasca-pembuangan

[sunting | sunting sumber]

Dalam Kitab Ibrani (Perjanjian Lama) kata 'מַלְאָךְ' ('mal'āk̠') berarti pembawa pesan, baik dalam wujud manusia atau astral, yang kemudian penerjemahannya sebagai "malaikat".[3] Kata mal'akh sendiri memiliki makna yang kurang dalam segi individualistis serta hierarki, tetapi seusai peristiwa pembuangan ke Babel kata ini ditata dalam ketentuan gaya hierarki Babilonia. Kata archangelos (archangel) tercatat pertama kali pada teks Yunani 1 Henokh.[4][5] Di periode yang sama ketika para malaikat dan malaikat agung mulai diperkenalkan dengan nama-nama, dibuktikan melalui pernyataan Talmud bahwa "nama-nama malaikat dikemukakan oleh orang-orang Yahudi dari Babel".[6]

Rafael muncul untuk pertama kalinya dalam dua bacaan di periode ini; pada 1 Henokh, yakni kumpulan berbagai teks yang pada mulanya berdiri sendiri dari abad ke-3 SM, dan pada Kitab Tobit yang berasal dari awal abad ke-2 SM.[7][8] Dalam catatan paling awal 1 Henokh (simak 1 Henokh 9:1) Rafael merupakan salah satu dari empat nama malaikat, sementara di Kitab Tobit (simak Tobit 12:11-15) Rafael ialah bagian dari tujuh nama malaikat yang disebutkan.[9]

Nama Rafael berasal dari dasar tatanan bahasa Ibrani yang memiliki makna "untuk menyembuhkan", dapat diartikan lebih lanjut sebagai "Allah yang menyembuhkan".[10] Dalam Kitab Tobit, Rafael tampil sebagai tabib dan pengusir setan[10] dengan menggunakan ikan ajaib untuk mengikat setan jahat Asmodeus dan menyembuhkan mata Tobit. Sedangkan pada 1 Henokh, Rafael "berkuasa atas segala penyakit dan atas semua luka-luka anak-anak manusia"[10] dan mengikat pasukan Azazel lalu mencampakkannya ke dalam lembah api.[8]

Tradisi Yudaisme

[sunting | sunting sumber]
Abraham with the Three Angels oleh Rembrandt

Menurut Talmud Babel, Rafael (Ibrani רָפָאֵל, Rāfāʾēl; Tiberias: Răp̄āʾēl) merupakan salah satu dari tiga malaikat yang menampakkan diri kepada Abraham di pohon tarbatin di Mamre, Hebron (simak Kejadian 18; Bava Metzia 86b).[11] Mikhael, yang paling perkasa, berjalan di tengah, bersama Gabriel di sisi kanannya dan Rafael di sisi kirinya (simak Yoma 37a).[12] Masing-masing diutus untuk melaksanakan suatu tugas penting, Gabriel datang untuk membinasakan Sodom, Mikhael datang untuk memberi kabar kepada Sarah bahwa ia akan melahirkan Ishak, Rafael datang untuk menyembuhkan Abraham dari setelah sunat dan menyelamatkan Lot. Rashi menuliskan, "Walau ada dua tugas yang diemban oleh Rafael, dua tugas ini dihitung sebagai satu misi tugas yang bertujuan sama yakni untuk menyelamatkan orang". Kehidupan Adam dan Hawa memasukkan Rafael ke dalam daftar dengan malaikat-malaikat lain seperti Mikhael, Gabriel, Uriel, dan Joel, dimana seorang filsuf Yahudi, Moshe ben Maimon, memasukkan namanya dalam tingkatan malaikat Yahudi menurut versinya.

Dalam Midras dikatakan bahwa Rafael dulunya bernama Libbiel[13] (Ibrani: לִבִּיאֵל, Lībbīʾēl; berarti: "Tuhan adalah hatiku"). Dalam Midras juga disebutkan, Tuhan mengadakan sidang dengan para malaikat-Nya sebelum menciptakan Adam, manusia pertama. Tetapi para malaikat tidak semua dalam satu suara, dengan pandangan serta argumen yang berbeda. Malaikat Cinta Kasih dan Malaikat Keadilan mendukung penciptaan Manusia oleh karena ia akan menunjukkan rasa kasih dan sayang sembari menegakkan keadilan. Dimana Malaikat Kebenaran dan Malaikat Kedamaian menolak penciptaan Manusia, sebab ia akan penuh dengan kedustaan dan menimbulkan konflik. Untuk mematahkan argumen yang diutarakan, Tuhan mencampakkan Malaikat Kebenaran dari Surga turun ke bawah Bumi, dan ketika yang lain berunjuk rasa atas perlakuan terhadap sesamanya itu, Dia berkata "Kebenaran akan muncul kembali dari muka bumi". Sebelum aksi keberatan dari mereka, Tuhan hanya memberitahu para malaikat tentang kebaikan yang akan ada di antara Manusia, tetapi tidak dengan kejahatan yang juga akan ada. Meskipun tidak mengetahui kebenarannya secara penuh, para malaikat tetap terdorong untuk bersuara "Apakah manusia itu, bahwa Engkau peduli terhadapnya? Dan anak manusia, bahwa Engkau mengunjunginya?" Tuhan menjawab "Unggas udara dan ikan laut, untuk apa mereka diciptakan? Lalu (si)apa yang memanfaatkan larder yang penuh dengan santapan yang menggugah selera, dan tidak ada tamu yang menikmatinya?" dan para malaikat tidak bisa lagi selain hanya berseru "Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa hebatnya nama-Mu di seluruh bumi! Lakukan apa yang menyenangkan di mata-Mu". Karena tidak sedikit dari para malaikat tahu akan pertentangan mereka membawa konsekuensi fatal. Ketika Tuhan memanggil mereka yang berada di bawah pimpinan Malaikat Agung Mikhael dan menanyakan pendapat mereka terhadap penciptaan manusia, mereka menjawab dengan memperolok "Apakah manusia itu, bahwa Engkau peduli terhadapnya? Dan anak manusia, bahwa Engkau mengunjunginya?" Tuhan kemudian mengulurkan jari kelingking-Nya, dan mereka semua dilahap oleh api kecuali Mikhael, sang pemimpin. Dan nasib yang sama terjadi terhadap mereka yang berada di bawah pimpinan Malaikat Agung Gabriel, dimana dia satu-satunya yang selamat dari api pemusnahan. Berlanjut kepada mereka yang dipimpin oleh Malaikat Agung Libbiel. Belajar dari nasib musibah buruk yang telah dialami oleh sebelum dia, Libbiel memperingatkan kepada mereka "Kamu telah melihat datangnya celaka kepada malaikat yang mengatakan 'Apakah manusia itu, bahwa Engkau peduli terhadapnya?' Marilah kita memiliki perhatian untuk tidak melakukan hal yang sama, jangan sampai kita menderita hukuman mengerikan yang sama. Karena Tuhan tidak akan menahan diri untuk tidak melakukan apa yang pada akhirnya telah Dia rencanakan. Oleh karena itu lebih baik bagi kita untuk tunduk pada keinginan-Nya." Usai diperingatkan, para malaikat mengucapkan "Tuhan atas dunia, adalah baik bahwa Engkau telah berpikir untuk menciptakan manusia. Perbuatlah Engkau menciptakan dia sesuai dengan kehendak-Mu. Dan bagi kita, kita akan menjadi pendampingnya dan para pelayannya, dan mengungkapkan kepadanya semua rahasia kita." Dengan demikian Tuhan mengubah nama Malaikat Agung Libbiel menjadi Rafael, sang Penyelamat, oleh karena bala tentara malaikat yang ada dalam naungannya telah diselamatkan dengan nasihat bijaknya. Dia diangkat sebagai Pangeran Malaikat Penyembuhan, yang memiliki dan menjaga semua obat surgawi, jenis-jenis obat medis yang digunakan di Bumi.[14]

Dalam Midras Tanhuma, Setan menjadi iri terhadap Rabi Matthew bar Herest yang saleh setelah menyaksikan dia duduk mempelajari Taurat, tanpa mengingini istri sesamanya ataupun wanita lainnya. Merasa tak mungkin ada seseorang yang sesaleh itu di dunia, Setan bertanya kepada Tuhan akan pandangan-Nya terhadap Rabi Matthew, Ia melihatnya memang benar-benar seorang yang saleh. Lalu Setan meminta izin untuk menguji Rabi Matthew kepada Tuhan, dimana dia diperbolehkan. Setan pun mengambil wujud seorang wanita cantik ketika bertemu dengan rabi itu yang tengah mendalami Taurat. Melihat Setan terus-menerus dengan segala cara mencobai dan menggoda dirinya; digunakanlah koin panas untuk membutakan kedua matanya agar nafsu jahat tidak bertumbuh dalam dirinya. Setan takjub gemetaran dan menyampaikan hal ini kepada Tuhan. Mendengar peristiwa yang terjadi, Tuhan memanggil Rafael, Pangeran Ahli Penyembuhan; mengutusnya untuk menyembuhkan kedua mata Rabi Matthew bar Herest. Ketika Rafael tiba di hadapan rabi itu dan mengungkapan identitas serta maksud tujuannya kemari; Rabi Matthew berkata bahwa dirinya tidak ingin disembuhkan. Lalu Rafael pun kembali dan memberitahu Tuhan akan pernyataan dari rabi itu. Mendengar ini Tuhan mengutus kembali Rafael untuk menyampaikan kepada rabi bahwa tidak perlu takut, oleh sebab nafsu jahat tidak akan tumbuh dalam diri dia. Ketika Rabi Matthew mendengar langsung pesan ini dari mulut sang malaikat, dia menerima penyembuhan kedua matanya dan tidak menjadi takut.[15]

Dalam Rabbeinu Bahya, sebuah catatan di dalam Taurat yang ditulis oleh Rabi Bahya ben Asher (1255-1340), Perkemahan Suku Efraim yang terletak di barat dari Kemah Suci/Pertemuan (Bilangan 2:18)[16] sesuai dengan kemah surgawi yang dipimpin oleh malaikat agung Rafael bersama malaikat Zavdiel dan Achziel. Dikatakan juga bahwa kemah ini merupakan kemah yang disebut Musa ketika berdoa agar Miryam disembuhkan dari tzaraath dengan seruannya "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia" (Bilangan 12,13). Dia memohon kepada atribut yang dihadirkan melalui Rafael.[17]

Dalam Kav ha-Yashar disebutkan oleh Rabi Tzvi Hirsch Kaidanover (1648–1712), ketika para malaikat yang ditunjuk untuk membawa kesenjangan dan penyakit kepada manusia melihat malaikat Rafael, mereka lari ketakutan. Kemudian Rafael menyebarkan penyembuhannya kepada yang lemah tak berdaya.[18]

Dalam Awal Kebijaksanaan, bab perkenalan Kabala yang disusun oleh Rabi Aharon Meir Altshuler (1835-1905) di Warsawa antara tahun 1887-1893; Rafael disebutkan sesuai dengan Tiferet dari Sefirot.[19] Dikatakan bahwa dia bertindak sebagai perantara pelaksana antara Hesed (Kebaikan)[20] yang menggambarkan Mikhael, dan Geburah (Penghakiman)[21] yang menggambarkan Gabriel. Uriel (atau nama lainnya Nuriel) juga disebutkan bertindak juga sebagai perantara pelaksana bersama dengan Rafael. Lebih lanjut dijabarkan saat lebih condong ke Hesed dia dipanggil dengan nama Uriel, namun saat lebih condong ke Din dia dipanggil dengan nama Nuriel.[22]

Sebuah kebiasaan juga dalam Yudaisme untuk menyebut nama Rafael sebagai salah satu dari Empat Malaikat Agung usai seseorang melafalkan Shema Yisrael sebelum tidur; dengan Mikhael berada di sisi kananmu, Gabriel di sisi kirimu, Uriel di depanmu, dan Rafael di belakangmu.[23] Kebiasaan ini disebut juga dalam karya Likutei Etzot oleh Rebbe Nachman dari Breslov (1772-1810). Dalam karya ini, dia menggambarkan penyebutan nama-nama Empat Malaikat Agung sebagai "mengikat kereta".[24]

Tradisi Kristiani

[sunting | sunting sumber]
Tobias and the Angel oleh Gustave Doré

Dalam Perjanjian Baru hanya menyebutkan dua nama malaikat, Mikhael dan Gabriel (simak Lukas 1:9-26; Yudas 1:9; Wahyu 12:7), namun Rafael, oleh erat kaitannya dengan penyembuhan, dihubungkan dengan malaikat tanpa nama pada Yohanes 5:1-4 yang secara berkala menggoncangkan air di Kolam Betesda "barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya".[25] Gereja Katolik pun mengaitkan Rafael dengan Mikhael dan Gabriel sebagai orang suci yang syafaatnya dapat dicari melalui doa.[26]

Pelindung

[sunting | sunting sumber]

Karena perbuatannya dalam Kitab Tobit dan Injil Yohanes, Santo Rafael sering dianggap sebagai pelindung para pengembara, orang buta, pertemuan yang bahagia, perawat, dokter, tenaga kesehatan, mak comblang,[27] pernikahan Kristiani, dan studi Katolik. Sebagai musuh dari iblis tertentu, Rafael dihormati oleh Katolik Eropa sebagai pelindung khusus para pelaut. Di salah satu sudut Istana Doge di Venesia, terdapat suatu rupa relief menggambarkan Rafael memegang lembaran yang bertuliskan "Efficia fretum quietum" ("Menjaga Teluk tetap tenang"). Pada 8 Juli 1947, Vasco da Gama berlayar dari Lisboa dengan armada empat kapalnya menuju India dengan kapal panji yang dinamai São Rafael atas desakan langsung Raja Manuel I dari Portugal. Ketika armada itu sampai di Tanjung Harapan pada 22 Oktober, para pelaut pun bersandar dan mendirikan sebuah kolom sebagai penghormatan kepada sang malaikat agung. Patung kecil Rafael yang menemani Vasco da Gama selama perjalanannya kini tersimpan di Museum Angkatan Laut di Lisboa.

Ikonografi

[sunting | sunting sumber]
Rafael, Palazzo Ducale, Venesia

Rafael dikatakan menjaga para peziarah dalam perjalanan mereka dan juga sering digambarkan memegang sebuah tongkat. Tak hanya itu, Rafael juga digambarkan memegang atau berdiri di atas seekor ikan, sebagai peringatan akan penyembuhannya kepada Tobit dengan empedu ikan.[28] Mosaik awal kerap kali menampilkan Rafael bersama dengan malaikat agung lain dalam pakaian seorang punggawa Bizantion.[29]

Hari peringatan Rafael dimasukkan dalam kalender Gereja Katolik Roma pertama kalinya pada tahun 1921, dengan perayaan di tanggal 24 Oktober. Dengan reformasi 1969 kalender orang suci dalam Gereja Katolik, peringatan dipindahkan pada tanggal 29 September untuk dirayakan bersama dengan Malaikat Agung Mikhael dan Gabriel.[30] Namun karena Summorum Pontificum oleh Paus Benediktus XVI, Gereja Katolik memperbolehkan, dengan batasan tertentu untuk penggunaan umum, kalender Gereja Roma tahun 1960 yang merayakan hari pesta Rafael pada tanggal 24 Oktober.

Malaikat Agung Rafael diperingati oleh Gereja Ortodoks Timur pada tanggal 8 November dalam Synaxis Malaikat Agung Mikhael dan Kekuatan Tanpa Tubuh Lainnya.[31]

Penampakan

[sunting | sunting sumber]

Malaikat Agung Rafael dikatakan telah menampakkan diri di Córdoba, Spanyol pada abad ke-16; menanggapi permohonan dari kota, Paus Inosentius X mengizinkan perayaan lokal akan peringatan untuk menghormati sang Malaikat Agung pada 7 Mei, tanggal penampakan utama. Saint John of God, pendiri ordo rumah sakit yang juga dinamai sama dengan namanya, disebutkan juga menerima kunjungan dari Santo Rafael, yang mendorong dan menuntun dia. Sebagai bentuk penghormatan akan kejadian ini, banyak fasilitas Brothers Hospitallers of St. John diberi nama "Raphael Centers" hingga hari ini.

Biarawati Neapolitan abad ke-18, Santa Maria Francesca Lima Luka juga dikatakan telah melihat penampakan Rafael.

Tradisi Islam

[sunting | sunting sumber]
The Archangel Israfil, dalam karya The Wonders of Creation and the Oddities of Existence yang berasal dari kawasan Mesir/Suriah pada akhir abad ke-14 hingga awal abad ke-15

Rafael (Arab: إسرافيل, aksara: Isrāfīl, pengucapan lainnya: Israfel, Esrafil) merupakan malaikat agung yang dihormati menurut tradisi Islam. Dalam Eskatologi Islam, Israfil akan meniupkan terompet dari sebuah batu suci di Yerusalem untuk menyatakan Hari Penghakiman (Yawm al-Qiyāmah). Terompet sangkakala itu selalu berada pada bibirnya, siap untuk dibunyikan ketika Tuhan menghendaki demikian.[32] Nama "Israfil" (atau "Israfel", "Esrafil") tidak tertulis secara rinci dalam Al-Qur'an, meskipun ada sebuah catatan yang menyebutkan sesosok malaikat tanpa nama memegang terompet sangkakala yang dikaitkan dengan sosok Israfil ini:

"Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah)." — Qur'an (39.68).

Beberapa sumber dalam Islam menyebutkan bahwa Israfil diciptakan pada awal permulaan zaman, dengan memiliki empat sayap yang begitu tinggi hingga menggapai pilar-pilar surga dari muka bumi.[33] Sesosok malaikat menawan yang lihai dalam melantunkan musik, Israfil menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan dalam ribuan bahasa yang berbeda, nafas yang digunakan untuk memberi kehidupan kepada bala tentara malaikat yang turut ikut dalam lantunan musik.[34] Suatu kemungkinan bahwa ia adalah malaikat yang paling tinggi tingkatannya, sebab Israfil juga mengadakan mediasi antara Tuhan dengan malaikat agung lainnya, membaca Lauhulmahfuz dalam menyampaikan perintah-perintah Tuhan.[35] Walaupun masih diperdebatkan, beberapa catatan mengatakan bahwa ia mengunjungi Muhammad sebelum kedatangan malaikat agung Gabriel.[36]

Menurut tradisi Sufisme yang disampaikan oleh Imam Rafa'il, Ghawth atau Qutb ('manusia yang sempurna' atau 'manusia universal') merupakan seseorang yang memiliki hati layaknya malaikat agung Israfil, menandakan keluhuran akan malaikat ini. Dalam tingkat selanjutnya ialah orang suci yang dikenal sebagai Umdah atau Awtad, di antara mereka yang tertinggi mereka memiliki hati yang menyerupai malaikat agung Mikhail (Mikhael), dan orang-orang suci lainnya yang berada pada tingkatan di bawahnya memiliki hati seperti Jibril (Gabriel), dan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Islam yakni Muhammad. Bumi diyakini selalu mempunyai salah seorang dari Qutb (simak bukti-bukti Qutb, Awtad dan Abdals yang dikumpulkan oleh Jalaluddin as-Suyuthi).

Dalam sumber lain, nama Rafa'il (Arab: رافائيل) disebutkan dalam tradisi Islam yang ditulis oleh Ats Tsa'labi dari Ali. Dikatakan bahwa ia bertemu dengan Żul Qarnain yang tercatat pada bagian akhir Surah Al-Kahf ("Gua"). Żul Qarnain (Pemilik Dua Tanduk) menurut beberapa pendapat luas diyakini sebagai Aleksander Agung.

Israfil memberitahu Żul Qarnain tentang keberadaan Air Kehidupan (Ayn al-Hayat). Mendengar hal tersebut, Żul Qarnain ingin meminum Air Kehidupan, tetapi yang berhasil meminumnya ialah sepupunya, Khadir. Dalam tradisi Islam, Khadir merupakan seorang nabi pemandu misterius yang sering disebutkan dalam tradisi Sufisme, ia telah mendapatkan hidup umur yang panjang serta tampil kepada beberapa orang suci Islam terpilih sepanjang waktu zaman.

Tempat yang dinamai Rafael

[sunting | sunting sumber]

Berikut merupakan tempat-tempat yang memakai nama Rafael sebagai bentuk penghormatan kepada Malaikat Agung itu.

Dalam budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Rafael, bersama dengan malaikat-malaikat yang dikenal secara luas, ditampilkan dalam karya John Milton bertajuk "Paradise Lost". Menceritakan Malaikat Rafael menerima tugas dari Tuhan untuk mengingatkan kembali Adam akan dosa bila memakan buah terlarang dari Pohon Pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Selain itu, Rafael juga memaparkan kepada Adam tentang Perang di Surga dimana Lucifer dan para iblis dikalahkan, serta kisah penciptaan Bumi.[37]

Dalam Oratiorio "The Creation" oleh Joseph Haydn, Rafael (suara bass) merupakan salah satu dari tiga penutur malaikat, yakni Gabriel (suara sopran) dan Uriel (suara tenor).

Rafael tampil sebagai satu dari empat Malaikat Agung dalam seri televisi "Supernatural".

Pada seri televisi "Criminal Minds" musim ke-2, Rafael menjadi salah satu sifat personalitas Tobias Hankel.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Coogan, Michael D. (1993). "Raphael". Dalam Coogan, Michael David. The Oxford Companion to the Bible. Oxford University Press. hlm. 642. ISBN 9780199743919. 
  2. ^ Barnes, William H. (1993). "Archangels". Dalam Coogan, Michael David. The Oxford Companion to the Bible. Oxford University Press. hlm. 52. ISBN 9780199743919. 
  3. ^ Meier, S.A. (1999). "Angel I". Dalam Van der Toorn, Karel. Dictionary of Deities and Demons in the Bible. Eerdmans. hlm. 47. ISBN 9780802824912. 
  4. ^ Grossman, Maxine L. (2011). Grossman, Maxine L., ed. The Oxford Dictionary of the Jewish Religion. Oxford University Press. hlm. 52. ISBN 9780199730049. 
  5. ^ Van Henten, J.W. (1999). Van der Toorn, Karel, ed. Dictionary of Deities and Demons in the Bible. Eerdmans. Eerdmans. hlm. 81. ISBN 9780802824912. 
  6. ^ Grossman, Maxine L. (2011). Grossman, Maxine L., ed. The Oxford Dictionary of the Jewish Religion. Oxford University Press. hlm. 51. ISBN 9780199730049. 
  7. ^ Esler, Philip Francis (2017). God's Court and Courtiers in the Book of the Watchers. Wipf and Stock Publishers. hlm. 3. ISBN 9781625649089. 
  8. ^ a b Soll, Will (2000). "Raphael". Dalam Freedman, David Noel. Eerdmans Dictionary of the Bible. Eerdmans. hlm. 1110. ISBN 9789053565032. 
  9. ^ Barker, Margaret (2006). "The Angel Raphael in the Book of Tobit". Dalam Bredin, Mark. Studies in the Book of Tobit. A&C Black. hlm. 123. ISBN 9780567082299. 
  10. ^ a b c Mach, M. (1999). "Raphael". Dalam Van der Toorn, Karel. Dictionary of Deities and Demons in the Bible. Eerdmans. hlm. 688. ISBN 9780802824912. 
  11. ^ "Bava Metzia 86b". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-19. 
  12. ^ "Yoma 37a". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-19. 
  13. ^ "Otzar Midrashim, Midrash Konen ('He Established') 1:9". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-19. 
  14. ^ "Legends of the Jews 1:2". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-19. 
  15. ^ "Midrash Tanchuma, Appendix to Chukat, Siman 1". 
  16. ^ "Numbers 2". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-26. 
  17. ^ "Rabbeinu Bahya, Bamidbar 2:2:8". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-26. 
  18. ^ "Kav HaYashar 31:2". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-26. 
  19. ^ "Strong's Hebrew: 8597. תִּפְאָרָה (tipharah) -- beauty, glory". biblehub.com. Diakses tanggal 2022-07-26. 
  20. ^ "Strong's Hebrew: 2617. חָ֫סֶד (checed) -- favour". biblehub.com. Diakses tanggal 2022-07-26. 
  21. ^ "Strong's Hebrew: 1779. דִּין (din) -- judgment". biblehub.com. Diakses tanggal 2022-07-26. 
  22. ^ "The Beginning of Wisdom 9:10". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-26. 
  23. ^ "How To Go To Bed: The Bedtime Shema | Sefaria". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-26. 
  24. ^ "Likutei Etzot, Berit 60". www.sefaria.org. Diakses tanggal 2022-07-26. 
  25. ^ CNA. "Sts. Michael, Gabriel, Raphael, Archangels". Catholic News Agency (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-19. 
  26. ^ Cresswell, Julia (2011). "Archangels". Dalam Cresswell, Julia. The Watkins Dictionary of Angels. Duncan Baird Publishers. ISBN 9781780283609. 
  27. ^ Thomas W, Sheehan (2011). Dictionary of Pator Saint's Names. Our Sunday Visitor Publishing. hlm. 514. ISBN 0-87973-539-2. 
  28. ^ "St. Raphael's Parish: All About St. Raphael the Archangel". straphaelsparish.net. Diakses tanggal 2022-07-19. 
  29. ^ "St. Raphael and Tobias in Christian Art and Iconography". www.christianiconography.info. Diakses tanggal 2022-07-19. 
  30. ^ "Calendarium Romanum" (Libreria Editrice Vaticana, 1969), p. 143)
  31. ^ "Synaxis of the Archangel Michael and the Other Bodiless Powers". www.oca.org. Diakses tanggal 2022-07-19. 
  32. ^ "Israfil | Angel, Name, & Hadith | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-19. 
  33. ^ Davidson, Gustav (1971). A Dictionary of Angels: Including the Fallen Angels (dalam bahasa Inggris). Free Press. ISBN 978-0-02-907050-5. 
  34. ^ Lewis, James R. (1996). Angels A to Z. Visible Ink Press. hlm. 224. ISBN 0-7876-0652-9. 
  35. ^ Burge, Stephen (2015). Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik. Routledge. hlm. 92. ISBN 978-1-136-50473-0. 
  36. ^ Kraemer, Joel L. (1993). Israel Oriental Studies, Band 13. BRILL. hlm. 219. ISBN 9789004099012. 
  37. ^ Sherry, Beverley, (1979). "Milton's Raphael and the Legend of Tobias". The Journal of English and Germanic Philology. 78 (2): 227–241. JSTOR 27708468. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]