Neokolonialisme
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. |
Neokolonialisme adalah praktik Kapitalisme, Globalisasi, dan pasukan kultural imperialisme untuk mengontrol sebuah negara (biasanya bekas jajahan Eropa di Afrika atau Asia) sebagai pengganti dari kontrol politik atau militer secara langsung. Kontrol tersebut bisa berupa ekonomi, budaya, atau linguistik; dengan mempromosikan budaya, bahasa atau media di daerah jajahan mereka, korporasi tertanam di budaya dapat membuat kemajuan yang lebih besar dalam membuka pasar di negara itu. Dengan demikian, neokolonialisme akan menjadi hasil akhir relatif dari ketertarikan kepada bisnis yang jinak memimpin untuk merusak efek kultural. [butuh rujukan]
Kata 'Neokolonialisme' pertama kali diperkenalkan oleh Kwame Nkrumah, presiden pertama pasca-kemerdekaan Ghana, dan telah didiskusikan oleh banyak sarjana dan filsuf pada abad ke-20, termasuk Jean-Paul Sartre[1] dan Noam Chomsky.[2]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sartre, Jean-Paul (2001-03-27). Colonialism and neo-colonialism. Routledge. ISBN 978-0-415-19146-3.
- ^ Chomsky, Noam (1979-07-01). The Washington connection and Third World fascism. Black Rose Books Ltd. hlm. 42ff. ISBN 978-0-919618-88-6.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- China, Africa, and Oil Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
- Mbeki warns on China-Africa ties
- "Neocolonialism" in Encyclopedia of Marxism.
- Neo-Colonialism: The Last Stage of Imperialism, by Kwame Nkrumah (former Prime Minister and President of Ghana), originally published 1965
- Comments by Prof. Jeffrey Sachs - BBC
- Harvard economist Jeffrey Sachs video (ram) - hosted by Columbia Univ.
- The myth of Neo-colonialism by Tunde Obadina, director of Africa Business Information Services (AfBIS) Diarsipkan 2010-06-11 di Wayback Machine.
- http://www.africahistory.net/imf.htm Diarsipkan 2010-02-26 di Wayback Machine. — IMF: Market Reform and Corporate Globalization, by Dr. Gloria Emeagwali, Prof. of History and African Studies, Conne. State Univ.