Jalan Dewi Sartika (Jakarta)
Jalan Dewi Sartika adalah nama salah satu jalan besar Jakarta. Nama jalan ini diambil dari nama seorang Pahlawan nasional yaitu Dewi Sartika. Jalan ini menghubungkan persimpangan Cililitan yang merupakan pertemuan antara Jalan Raya Bogor, Jalan Mayjen Sutoyo, dan Jalan Cililitan Besar dengan Jalan Otto Iskandardinata. Sejatinya, jalan Dewi Sartika merupakan salah satu bagian dari Jalan Raya Pos (atau lebih dikenal dengan nama Jalan Daendels/Jalan Raya Anyer Panarukan) yang dibangun oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Herman Willem Daendels (di mana Jalan Raya Bogor dan Jalan Otto Iskandardinata juga merupakan bagian dari Jalan Daendels) jika melihat peta lama Jakarta pada masa penjajahan. Jalan ini melintasi dua kelurahan, yaitu:
- Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
- Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
Persimpangan
[sunting | sunting sumber]Jalan Dewi Sartika memiliki 2 persimpangan, yaitu:
- Persimpangan Jambul (menuju Kalibata, Pasar Minggu)
- Persimpangan Cawang Kompor (menuju Kampung Melayu, Pancoran, dan Halim Perdanakusuma)
Bangunan di sepanjang Jalan Dewi Sartika
[sunting | sunting sumber]Transportasi
[sunting | sunting sumber]Trayek Bus dan Angkutan Kota yang melewati Jalan Dewi Sartika:
Jalur Bus
- Transjakarta Koridor 7B
- Kopaja T57: Terminal Kampung Rambutan-Blok M PP
- MetroMini T53: Terminal Kampung Rambutan-Terminal Kampung Melayu PP
Jalur Angkutan Kota (Angkot)
- M06: Kampung Melayu-Gandaria PP
- M16: Kampung Melayu-Pasar Minggu PP
- M28: Kampung Melayu-Pondok Gede PP
- M29: Cililitan-Perumnas Klender PP