Gereja Santa Theresia, Menteng
Gereja Santa Theresia | |
---|---|
Gereja Santa Theresia, Paroki Menteng | |
Koordinat: 6°11′20.0″S 106°49′31.7″E / 6.188889°S 106.825472°E | |
Lokasi | Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Arsitektur | |
Status | Gereja paroki |
Status fungsional | Aktif |
Administrasi | |
Paroki | Menteng |
Dekenat | Pusat |
Keuskupan Agung | Jakarta |
Provinsi | Jakarta |
Klerus | |
Jumlah Imam | 3 |
Imam yang bertugas | R.P. Benny Beatus Wetty, S.J. |
Imam rekan | R.P. Johannes Hariyanto, S.J. R.P. Yohanes Maryana, S.J. |
Gereja Santa Theresia atau yang lebih dikenal dengan nama Gereja Theresia adalah sebuah gereja paroki Katolik yang terletak di Jalan Gereja Theresia, Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat,[1] Jakarta.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1930, kota Batavia diperluas dengan mengembangkan kawasan Menteng dan Gondangdia. Umat Katolik di ke dua kawasan itu harus jalan kaki jauh bila ikut misa di Gereja Katedral Jakarta. Pengurus Gereja Katedral lalu mencari lahan sampai ditemukan sebidang tanah di Jalan Soendaweg (Jalan. Gereja Theresia) untuk dibangunkan sebuah Gereja Katolik.[2]
Pada 1933, arsitek Belanda J. Th. Van Oyen ditugaskan pengurus Gereja Katedral Jakarta membangun gedung gereja Santa Theresia. Gereja ini dibangun tanpa tiang penyangga di tengah-tengah agar altar dapat terlihat dari segala arah. Gereja bergaya Eropa ini selesai dibangun 1934 dan diresmikan Pastor A. Th. Van Hoof SJ, provicaris Jakarta.[2]
Pastor Van Driel SJ kemudian ditetapkan sebagai pastor paroki Santa Theresia. Misa pertama di Gereja Santa Theresia dipersembahkan Romo Van Hoof SJ dan dilanjutkan pemberkatan lonceng baru oleh Uskup Jakarta Mgr. H. Leven, SJ.[2]
Arsitektur
[sunting | sunting sumber]Gereja Santa Theresia punya 3 pintu, di atas setiap pintu ada jendela besar. Jendela besar di atas pintu utama menggambarkan Santa Theresia. Di atas pintu samping menggambarkan Santo Ignatius dari Loyola (pendiri Serikat Yesus) dan Santo Fransiskus Xaverius (santo pelindung Misi). Di belakang altar ada jendela lebih kecil dari jendela yang disebutkan diatas, jendela-jendela kecil ini berjumlah 13.[3]
Di tengah menggambarkan Yesus dan kanan kirinya menggambarkan ke dua belas Rasul. Gereja Santa Theresia ini berciri khas Eropa. Tepat di sebelah gereja terdapat Sekolah Katolik Santa Theresia. Hal ini membuat aktivitas di kawasan gereja terbilang ramai setiap hari.[3]
Peribadatan
[sunting | sunting sumber]Jadwal misa
[sunting | sunting sumber]Misa diadakan dalam bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris untuk Paroki Ekspatriat
Adapun Misa diadakan pada[4]:
Misa Harian
- Senin - Jumat : 07.00 & 18.00
- Sabtu : 07.00
Jumat Pertama
- Jumat Pertama pada Setiap Bulan : 07.00, 12.00, 18.00, 19.30 (B. Inggris)
Misa Mingguan
- Sabtu : 15.30 (B. Inggris), 18.00
- Minggu : 06.00, 08.00, 10.00, 15.00 (B. Inggris), 17.00, 19.00
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Gereja Theresia, difoto ca antara tahun 1910-1936,
-
Gereja Santa Theresia pada tahun 2011.
-
Tampak dalam Gereja Santa Theresia pada tahun 2019.
-
Tampak luar Gereja Santa Theresia pada tahun 2019.
-
Tampak luar Gereja Santa Theresia pada Juni 2024.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Rahadian, Lalu (25 Desember 2014). "Damainya Natal di Gereja Theresia Menteng". CNN Indonesia. CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-03. Diakses tanggal 16 April 2020..
- ^ a b c Sejarah Gereja Santa Theresia, Jakarta
- ^ a b Sejarah Arsitektur Gereja Santa Theresia
- ^ Jadwal Misa