dbo:abstract
|
- Umar Patek (* 1967 oder 1970 auf Bali als Hisyam Bin Alizein) ist ein indonesischer Terrorist arabischer Herkunft. Er war Mitglied von Jemaah Islamiyah und wurde 2012 wegen Beihilfe zu den Bombenanschlägen zu Weihnachten 2000 und dem Anschlag von Bali 2002 verurteilt. Patek wurde von Indonesien, den Vereinigten Staaten und Australien gesucht. Auf Hinweise, die zur Festnahme Pateks führten, war eine Belohnung von einer Million US-Dollar ausgesetzt. Am 25. Januar 2011 wurde er in Abbottabad in Pakistan festgenommen, wo später auch Al-Qaida-Chef Osama bin Laden aufgespürt und getötet wurde. Am 11. August lieferten ihn die pakistanischen Behörden an Indonesien aus. Am 21. Juni 2012 verurteilte ihn ein Gericht zu 20 Jahren Haft wegen Beihilfe zu den Anschlägen. Patek hatte nach Überzeugung des Gerichts die Bomben für die Anschläge zusammengebaut. Er sagte, er habe nicht gewusst, für welche Einsätze sie vorgesehen waren. Weil der Angeklagte im Verlauf des Prozesses Reue gezeigt hatte, wurde auf die Forderung der Todesstrafe verzichtet. Nachdem er die Hälfte seiner Haftstrafe verbüßt hatte, wurde er am 7. Dezember 2022 auf Bewährung freigelassen. Die Freilassung Pateks wurde in Australien, dem Land, das bei den Anschlägen von Bali die meisten Opfer zu beklagen hatte, massiv kritisiert. (de)
- عمر باتيك (بالإندونيسية: Umar Patek) (مولود في 1970م) عضو إندونيسي في الجماعة الإسلامية كان مطلوبًا في الولايات المتحدة وأستراليا وإندونيسيا بتهمة الإرهاب. كان هناك مكافأة قدرها مليون دولار مقدمة من برنامج المكافآت من أجل العدالة للحصول على معلومات تؤدي إلى القبض عليه. في يونيو 2012 أُدين عمر بتورطه في تفجيرات 2002 في بالي إندونيسيا، والتي أسفرت عن مقتل 202 شخص. (ar)
- Umar Patek (né en 1970) est un Indonésien membre de l'organisation terroriste Jemaah Islamiyah. Il était recherché par les États-Unis, l'Australie et l'Indonésie pour ses activités terroristes. Le Rewards for Justice offrait 1 million de dollars pour toute information permettant sa capture. En juin 2012 Umar Patek a été condamné à 20 ans de réclusion pour sa participation dans les attentats de Bali qui ont fait 202 morts. (fr)
- Umar Patek alias Umar Arab alias Pak Patek alias Anis alias Umar alias Hisyam alias Umar Kecil alias Abu Syekh alias Allawy alias Ja'far alias Zacky (lahir Pemalang 20 Juli 1966), Lahir dengan nama Hisyam, umar patek adalah keturunan Arab-Indonesia, ayahnya bernama Ali Zain dan Ibunya bernama Fatimah. Di Pemalang Umar bertempat tinggal di daerah yang dikenal dengan sebutan Kampung Arab yaitu di jalan Semeru No 20 Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Pemalang, Pemalang. Dia merupakan lulusan SMA Muhammadiyah 1 Pemalang, yang lulus di Tahun 1986, Umar juga dikenal cukup berprestasi saat SMA. Patek terakhir kali terlihat di kampung halamannya pada pertengahan tahun 2000 silam sebelum terjadi bom Natal 24 Desember tahun 2000. Dua tahun setelah kasus bom itu, keluarga Patek pun menghilang. Mereka pindah secara diam-diam. Sejak 2002 pula, rumah yang ditinggal penghuninya itu lantas dialihfungsikan menjadi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Tempat Penitipan Anak (TPA) Al-Irsyad Al-Islamiyah. Umar merupakan mantan Terroris dan juga mantan anggota Jemaah Islamiyah yang paling dicari oleh Pemerintah Amerika Serikat, Australia, Filipina dan Indonesia karena keterlibatannya dalam aksi terorisme saat itu. Amerika bahkan pernah menjanjikan hadiah sebesar 1 juta dolar AS kepada siapa saja yang bisa menangkapnya atau memberikan informasi untuk menangkapnya Patek. Umar Patek diyakini sebagai asisten koordinator lapangan pada insiden peledakan bom di Bali, Indonesia pada tahun 2002. Umar Patek juga ditengarai berperan sebagai komandan lapangan pelatihan Jamaah Islamiyah di Mindanao, Filipina. Noordin M Top, yang berhasil dilumpuhkan Densus 88 beberapa waktu lalu, pernah menjadi muridnya. Amerika telah menyayembarakan bagi penangkapnya senilai 1 juta dolar, lebih murah dibanding Dulmatin (10 juta dolar), yang telah tewas di Ciputat. Dia digambarkan sebagai laki-laki Jawa keturunan Arab. Patek memiliki tinggi badan 166 cm dengan berat sekitar 60 kg dengan warna kulit coklat. Patek pernah dilaporkan terbunuh pada 14 September 2006 di provinsi Sulu, Filipina. Tapi laporan ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya, dan Patek tetap berstatus buronan. Terakhir Patek diberitakan tertangkap aparat keamanan di Abbottabad Pakistan pada 29 Maret 2011. Setelah Dulmatin tertembak mati, Umar Patek diyakini sebagai amir (pemimpin) berikutnya. Sebagai seorang amir dia akan aktif seperti Dulmatin untuk berkoordinasi, menjalin komunikasi, menyiapkan persenjataan, dan . Umar Patek yang merupakan pria blasteran Jawa-Arab itu sama bahayanya dengan Dulmatin karena keduanya memiliki hubungan pertemanan yang sangat erat. Umar berpengalaman di Afghanistan dan Mindanao. Dulmatin alias Ammar Usman alias Joko Pitono kuat perannya sebagai koordinator lapangan, pengumpul dana, dan perakit bom. Sedangkan Umar, cerdas dalam menyusun strategi perang dan spionase (penyamaran). Setelah penggerebekan dua lokasi di Pamulang, Tangerang Selatan, disinyalir pergerakan teroris akan menghilang untuk sementara waktu, dan akan kembali pada waktu yang sulit diprediksi. Saat ini mereka tiarap. Mereka memiliki dogma bila mereka maju perang terbuka pasti akan kalah. Haram bagi mereka untuk maju, karena itu sama saja bunuh diri. Beberapa pengamat berspekulasi kemungkinan Umar kabur dari Indonesia. Pada 11 Agustus 2011, Umar Patek telah diekstradisi dari Pakistan ke Indonesia di mana dia ditahan di Jakarta sebelum menunggu persidangan. Pada 21 Juni 2012 pengadilan Indonesia menghukum Patek 20 tahun penjara karena pembunuhan dan pembuatan bom. Dia ditemukan bersalah atas semua enam tuduhan, termasuk keterlibatan dalam serangan terhadap gereja-gereja pada malam Natal 2000. Jaksa tidak menuntut hukuman mati. Selama persidangan Patek meminta maaf kepada keluarga korban dan menyatakan bahwa ia tidak melakukan apa pun lebih dari bahan kimia campuran untuk bahan peledak. Patek juga menyatakan bahwa sasarannya selalu Israel dan bukan "Barat". Menyatakan "Saya mempertanyakan mengapa di Bali? Jihad harus dilakukan di Palestina bukan ... Siapa yang menjadi korban, mereka orang Barat, bukan Israel. Bahkan banyak orang Indonesia menjadi korban. Mereka tidak memiliki hubungan ke Palestina." Namun, Rabu, 7 Desember 2022, lelaki ini resmi dibebaskan dari Lapas Kelas I Surabaya, Porong, Sidoarjo. Patek kini berstatus sebagai "klien pemasyarakan". Ia berkewajiban untuk mengikuti program pembimbingan dari Balai Pemasyarakatan Surabaya sampai 29 April 2030 nanti. Program pembebasan bersyarat ini akan dicabut dan Patek akan dikirim kembali ke jeruji besi apabila dalam rentang waktu tersebut ia melakukan pelanggaran. Pembebasan Patek ditanggapi oleh korban Bom Bali yang selamat, Peter Hughes. Warga Australia ini mengatakan bahwa seharusnya lelaki itu dihukum berat. "Dia dibebaskan, itu menggelikan," ujar Hughes kepada ABC, seperti dikutip AFP. (in)
- Umar Patek (born 1970) is an Indonesian member of Jemaah Islamiyah who was wanted in the United States, Australia, and Indonesia on terrorism charges. There was a US$1 million reward offered by the Rewards For Justice Program for information leading to his capture. In June 2012, Patek was convicted for his involvement in the 2002 bombings in Bali, Indonesia, which killed 202 people. (en)
- 우마르 파텍(인도네시아어: Umar Patek, 1970년 ~ )은 인도네시아의 이슬람주의자이다. 인도네시아의 이슬람주의 무장 조직인 제마 이슬라미야(Jemaah Islamiyah)의 요원 가운데 한 사람이다. 인도네시아 정부는 우마르 파텍이 2002년 발리 폭탄 테러에 연루되었다고 판단했다. 인도네시아, 미국, 오스트레일리아 정부로부터 테러 혐의로 기소되었으며 미국 국무부에서는 그에게 100만 미국 달러의 현상금을 내걸었다. 2011년 1월 25일 파키스탄 아보타바드에서 체포되었고 2012년 6월 21일에는 2002년 발리 폭탄 테러에 가담한 혐의로 인도네시아 법원으로부터 징역 20년을 선고받았다. (ko)
|
rdfs:comment
|
- عمر باتيك (بالإندونيسية: Umar Patek) (مولود في 1970م) عضو إندونيسي في الجماعة الإسلامية كان مطلوبًا في الولايات المتحدة وأستراليا وإندونيسيا بتهمة الإرهاب. كان هناك مكافأة قدرها مليون دولار مقدمة من برنامج المكافآت من أجل العدالة للحصول على معلومات تؤدي إلى القبض عليه. في يونيو 2012 أُدين عمر بتورطه في تفجيرات 2002 في بالي إندونيسيا، والتي أسفرت عن مقتل 202 شخص. (ar)
- Umar Patek (né en 1970) est un Indonésien membre de l'organisation terroriste Jemaah Islamiyah. Il était recherché par les États-Unis, l'Australie et l'Indonésie pour ses activités terroristes. Le Rewards for Justice offrait 1 million de dollars pour toute information permettant sa capture. En juin 2012 Umar Patek a été condamné à 20 ans de réclusion pour sa participation dans les attentats de Bali qui ont fait 202 morts. (fr)
- Umar Patek (born 1970) is an Indonesian member of Jemaah Islamiyah who was wanted in the United States, Australia, and Indonesia on terrorism charges. There was a US$1 million reward offered by the Rewards For Justice Program for information leading to his capture. In June 2012, Patek was convicted for his involvement in the 2002 bombings in Bali, Indonesia, which killed 202 people. (en)
- 우마르 파텍(인도네시아어: Umar Patek, 1970년 ~ )은 인도네시아의 이슬람주의자이다. 인도네시아의 이슬람주의 무장 조직인 제마 이슬라미야(Jemaah Islamiyah)의 요원 가운데 한 사람이다. 인도네시아 정부는 우마르 파텍이 2002년 발리 폭탄 테러에 연루되었다고 판단했다. 인도네시아, 미국, 오스트레일리아 정부로부터 테러 혐의로 기소되었으며 미국 국무부에서는 그에게 100만 미국 달러의 현상금을 내걸었다. 2011년 1월 25일 파키스탄 아보타바드에서 체포되었고 2012년 6월 21일에는 2002년 발리 폭탄 테러에 가담한 혐의로 인도네시아 법원으로부터 징역 20년을 선고받았다. (ko)
- Umar Patek (* 1967 oder 1970 auf Bali als Hisyam Bin Alizein) ist ein indonesischer Terrorist arabischer Herkunft. Er war Mitglied von Jemaah Islamiyah und wurde 2012 wegen Beihilfe zu den Bombenanschlägen zu Weihnachten 2000 und dem Anschlag von Bali 2002 verurteilt. Patek wurde von Indonesien, den Vereinigten Staaten und Australien gesucht. Auf Hinweise, die zur Festnahme Pateks führten, war eine Belohnung von einer Million US-Dollar ausgesetzt. (de)
- Umar Patek alias Umar Arab alias Pak Patek alias Anis alias Umar alias Hisyam alias Umar Kecil alias Abu Syekh alias Allawy alias Ja'far alias Zacky (lahir Pemalang 20 Juli 1966), Lahir dengan nama Hisyam, umar patek adalah keturunan Arab-Indonesia, ayahnya bernama Ali Zain dan Ibunya bernama Fatimah. Di Pemalang Umar bertempat tinggal di daerah yang dikenal dengan sebutan Kampung Arab yaitu di jalan Semeru No 20 Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Pemalang, Pemalang. Dia merupakan lulusan SMA Muhammadiyah 1 Pemalang, yang lulus di Tahun 1986, Umar juga dikenal cukup berprestasi saat SMA. (in)
|